Pages

Senin, 22 Maret 2010

Sembilan Tahun Mengenalmu....


Bagian 2.

Udara dingin perlahan-lahan mulai memasuki tubuhku… di malam ini, sambil menggigil lalu kulihat Chika berdiri sambil mengusap-usap pundaknya…, lalu kusapa dia kembali..
“Eh kenapa lo Ka..?"

Chika menjawab," Ohh.. gak papa cuma kedinginan aja…."

Hmm… belagu sich udah badannya kecil pake ikut-ikut nonton konser segala.

"Lho bukannya lo tadi pake sweater...?”

Chika menyahut,”Eee.. iya sich tapi di pinjem tadi sama temen aku…”

Lalu aku menawarkan untuk memakai jaketku yang agak besar dan tebal,"Nih lo pake aja…dari pada lo nanti sakit ntar bikin repot lagi…”
Dia pun menjawab, "Ehh…, makasih loh Mas."

"Iya sama-sama…"

Aku menatap mata gadis itu sepertinya terdapat kedamaian di dalamnya dan seperti ada sesuatu yang dipikirkannya. Tapi aku enggan untuk menanyakannya karena kami saja baru kenal masa aku langsung bertanya-tanya yang bersifat pribadi. Lalu aku pergi sebentar ingin membeli beberapa cemilan kecil dan kutanya kepadanya," ..Chika lo mau gw beliin makanan gak..!?"

"Umm… boleh deh ehh makasih yah… lo baik banget (sambil tersenyum)."

Wahh… dengan berlagak cool aku bilang kepadanya “Its okay no problem…”
Pada saat aku balik ke tempat untuk memberikan makanan kecil gadis itu sedang berbicara dengan temanku si Zoel, aku menghampirinya, " Nih Ka.. gw beliin makanan (sambil tersenyum kepadanya) lo mau juga Zoel…?"

Zoel menjawab," Wahh… boleh nihh umm ada apa nih cie…cie… lo berdua jadi akrab gitu…?"

“Eeh… gak ada apa-apa kok gw kan cuma bersikap baik aja kasihan gw ngeliatnya kedinginan gitu…”

"Iyee… gak papa kali Mas… kalo ada apa-apa juga, hehehehe… (sambil tertawa)  ehh gw tinggal dulu yah…”
Lalu Zoel pun meninggalkan kami berdua dan kulihat Chika tersenyum-senyum malu menatapku sambil

berkata “…makasih yah Mas kamu baik banget walaupun baru kenal…"

Aku menjawab," Ya elahh… cuma segitu doang kali..!! biasa aje…"

Lalu tiba-tiba tangannya memegang tanganku… dan seperti ada yang bergetar di dalam dadaku, jantung ini
tak mau berhenti berdetak semakin cepat dan semakin cepat. “Ada apa ini…?” ujarku dalam hati.
Lalu aku tersadar setelah Chika teriak…“Dimasss…!!! Heii!! Kenapa bengong..?"

"Hah..!! ..umm…umm… gak kok gw cuma merasa agak aneh sedikit…. Ka… gw tinggal dulu yah… sebentarr yah… (sambil menarik nafas)"

Oghh… kenapa yah gw ini kok bisa kayak gini…

Kemudian dari belakang si Chika menepuk punggungku, “Dimas… kamu gak apa-apa kan?"
Aku pun menjawab," Ooh… gak papa kok cuma tiba-tiba agak gak enak aja badannya…”
Lalu Chika menawarkan minuman, "Nih kamu minum dulu biar agak enakan yah (sambil tersenyum)…”
"Makasih Ka… umm kamu baik banget yah..” (sambil tersenyum dan memandang matanya)
Kemudian Chika memegang tanganku sambil mengajak ke arah panggung dan beberapa lagu dimainkan oleh beberapa teman-temanku, hatiku sudah mulai agak tenang namun masih agak sedikit gugup apa ini yang dinamakan getaran cinta…? Wahh…aneh sekali belum pernah aku merasakan seperti ini.
Waktu menunjukkan jam 02.30 pagi sudah waktunya aku harus pulang dan aku memegang tangan Chika dan berkata “Gw balik dulu yah Ka… udah mau pagi lo juga mesti pulang yah…"
Chika menjawab…”Iya nanti aku pulang  dianterin Zoel kok…"

"Ohh ya sudah… hati-hati yah Ka… nanti aku telpon yah besok kalo boleh yah…"

"Ohh… boleh kok, oh iya nih Mas, jaket kamu nanti lupa (sambil melepaskan jaket itu)"

"Gak usah udah kamu pake aja Ka… besok aku mau ngajak kamu jalan-jalan boleh kan…?"
"Umm… boleh kok (sambil tersenyum manis)"

Aku pun berjalan dan terus berjalan sampai hilang di hadapannya tapi mengapa senyum manis itu masih membayangi pikiranku. …Hmm sepertinya dia manis juga yah...wah aku mesti siap-siap besok nih mau mengajak dia keluar tapi kira-kira kemana yah…?

Lalu tak lama kemudian teman-temanku menyusul…” Woyy Dimas..!"
Lalu aku menengok ke belakang sambil melambaikan tangan dan berjalan bersama-sama teman-temanku.
Sampainya di rumah aku membuka pintu pagar perlahan, aku tak mau membangunkan ibu yang sedang tidur.  Kulihat ibu tidur di depan TV yang masih menyala. Kumatikan segera TV itu,  lalu kutarik agak lebih ke atas selimut agar ibu tidak kedinginan dan kukecup keningnya. Aku pun memasuki kamar tidur sambil melamunkan wajahnya si Chika…

(Bersambung…)

0 comments: