Pages

Selasa, 30 Maret 2010

Sampah Itu Emas


Indonesia adalah negara yang penuh kekayaan alam dan negara penghasil rempah-rempah yang berkualitas bagus dengan alamnya yang hijau nan makmur, namun untuk-kota-kotanya kita dapat melihat lebih jelas lagi, sampah, banjir,debu, dan polusi yang sangat meningkat khususnya di Ibukota Jakarta ini.
Kepedulian kita terhadap membuang sampah pada tempatnya sangatlah kurang sangatlah kurang, salah satu contohnya yang ada di dekat kostan aku padahal tong sampah yang sangat besar ngejogrog di depan gang dan tidak jauh dari lokasi pos RW, namun masih saja kita membuang sampah sembarangan. Memang kelihatanya sich cuma bekas tissue yang sudah terpakai, namun jika masyarakat Jakarta membuang tissue dalam waktu yang bersamaan apa jadinya yah…? Pernahkah kalian membayangkan?
Sampah plastik yang saat ini sangat marak di Ibukota Jakarta, mengapa kita harus mnggunakan plastik? apakah tidak bisa menggunakan kantong kertas atau semacamnya atau tas belanja yang ramah lingkungan. Coba deh kalian bayangkan berapa ton sampah plastik yang ada di Jakarta dalam setahun? dan apa dampak negatifnya ?, bencana alam yaitu Banjir.
Mungkin kalo di tanya sejak jaman kita sekolah tingkat SD,  hal yang menyebabkan banjir paling sering di Sebut-sebut yaitu sampah. Lihat kali Ciliwung sudah menjadi langganan dan juga di beberapa titik banjir Jakarta, kalo membicarakan sampah memang gak ada habis-habisnya , dan sudah bosan rasanya hal itu-itu saja yang di bicarakan. Saatnya kita sadar akan sampah dimulai dari diri sendiri, mengurangi dan menyadarkan masyarakat untuk perduli terhadap sampah yang berserakan di kota Jakarta ini membutuhkan  waktu yang lama loh…, dan gak mungkin secepat itu.
Caranya adalah :              
1.       Memilah sampah di rumah dan daerah masing-masing, suatu cara yang simple dan mudah di lakukan banyak orang. Kita hanya membutuhkan 2 tempat sampah saja dan di lapisi plastik, dan di labelkan sampah kering dan sampah basah atau organik dan non organik, kemudian di pisahkan sampah plastik,kertas,karet, (Non Organik) dan (Organik) sayuran yang sudah basi, potongan sayuran,atau cangkang telur dll.
2.       Buat tong sampah besar di samping rumah dan pisahkan juga, sampah-sampahnya menjadi dua tempat, lalu si petugas pembersih sampah pun harus mempunyai 2 gerobak yang berbeda yan satu untuk mengangkut sampah kering dan yang satunya lagi untuk mengambil sampah basah.
3.        Lalu sampah yang non organik bisa di kumpulkan sementara (botol,gelas minuman plastik,dll) dan jika sudah banyak bisa di jual ke penadah limbah untuk di daur ulang menjadi plastik lagi,dan sampah yang organik bisa di jadikan kompos dan bisa di jual ke masyarakat sekitar.
Nah simple kan ?, membuang sampah pada tempatnya dan juga menghasilkan sesuatu yang berguna buat masyarakat tanpa harus mengotori negri kita tercinta ini, nah jika teman-teman sadar akan bahayanya membuang sampah sembarangan kenapa gak dari sedini mungkin untuk membuang sampah pada tempatnya.

Rabu, 24 Maret 2010

Sembilan Tahun Mengenalmu...

Bagian 3.


Pagi telah tiba dan ayam jantan pun telah berkokok, sambil mengucek-ngucek mata aku berjalan ke kamar mandi dan kulihat ibuku di dapur yang sudah terbangun dan kulihat beliau sedang memasak di dapur. Karena hari ini hari Minggu ibu tidak bekerja,  hari ini dia menyibukkan diri untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. Ibu memang sangat spesial di hatiku.
Setelah selesai mandi aku langsung menuju ke kamar untuk salin baju dan kulihat sweater yang menggantung di dekat lemari baju itu, “hmm… teringat lagi deh semalam…” Lalu kuberanjak keluar dan tak lupa pamit kepada Ibu,..

“ Bu aku mau pergi dulu yah…"

"Ehh… Dimas makan dulu…"

Aku menjawab “ Uumm.. nanti aja deh Bu aku makan di luar saja nanti…”

"Dimas… hmmm" (Ibu menggerutu)

“Iya bu…" Akhirnya dengan terpaksa aku sarapan dulu.

Sambil di meja makan Ibu bertanya kepadaku,”Dimas kamu ini mau kemana toh..?”

Aku menjawab..”Dimas mau main bu ada acara musik lagi di daerah kampus Emas."

“Dengan siapa kamu perginya..? Jangan pulang malam-malam yah…?"

“Gak kok bu cuma sama teman-teman dekat saja, (sambil tersenyum-senyum)" aku menjawab.

"Ngapain kamu senyum-senyum begitu...?" kata ibu sambil (mengernyitkan kedua alis matanya) "Wahh… ibu tau nih pasti kamu lagi kesemsem sama seseorang yah…? Sudah ngaku saja..”

“Ihh… Ibu apa sih gak kok…udah yah bu Dimas mau pergi dulu takut  telat nih…”

“Ya sudah hati-hati yah Mas…"

"Iya Bu Assalamualaikum…."

 "Wa’alikumsalam….” (si Ibu sambil melambaikan tangganya dan tersenyum)

Aku berjalan menyusuri jalan yang berliku-liku melewati komplek-komplek yang bertetangga dengan komplekku. Dan tiba di persimpangan aku menghampiri sebuah telepon umum yang ada di sudut jalan. Lalu aku merogoh beberapa recehan yang tersimpan di kantong celanaku dan kumasukkan koin tersebut dengan menekan nomor yang tercatat di kertas lusuh yang kusimpan.

Tak lama aku mendengar suara seseorang wanita paruh baya dari telepon umum tersebut, “Halo… Assalamualikum…” Aku menjawab “Walaikum salam.., umm…maaf Bu, Chika nya ada?" “Ohh.. sebentar yah, eh dari siapa ini?” Lalu aku menjawab," Ini Dimas bu temannya." "Ohh sebentar yah Dimas…" Wahh baik sekali ibunya Chika ini, pikirku.

Kemudian tak lama aku mendengar suara yang lembut dari telepon tersebut. “Haloo…Hai Mas maaf yah aku lama, aku baru aja selesai mandi..”

"Hai juga Chika… ohh yah gak papa kok. Chika, aku mau jemput kamu yah… boleh gak?”
 
"Boleh kok Mas tapi jangan di rumah yah. Kamu jemput di ujung gang aja gak papa kan…?”

“Ok deh aku tunggu yah Ka..”

Aku pun langsung bergegas berjalan menuju persimpangan jalan dan langsung naik sebuah angkot yang menuju rumah di mana Chika tinggal. Setelah sampai di ujung gang aku menunggu sambil menghisap sebatang rokok yang kuambil dari saku celanaku. Kuhembuskan asap rokok ke atas sambil membayangkan betapa indahnya mata itu dan paras wajahnya. Ya Tuhan apakah ini yang dinamakan jatuh cinta? atau hanya perasaan yang datang secara tiba-tiba saja?

"Door…! Hayooo…ngapain kamu bengong Mas?”

"Aduhh Chika kamu tu yah ngagetin aku aja."

“Habis sich kamu bengong gitu.., yuk kita jalan Mas (sambil menggandeng tanganku)."

Aku berbicara dalam hati dan tersenyum “Ya ampuun hari ini aku seneng bangett…”

Namun tiba-tiba Chika sadar dan melepaskan pegangannya, “Umm.. Mas maaf yah..”

Aku terdiam sejenak sambil berfikir mengapa dia meminta maaf kepadaku?,"Chika kenapa minta maaf, gak ada yang salah kok…?”

“Bukan begitu..., kayaknya Chika terlalu cepat dech Mas, takut Dimas berfikir yang bukan-bukan.”

“Ohh tenang aja gak papa kok Ka…, kalo kamu nyaman dengan keadaan ini aku pun sama”

Sambil tersenyum malu…Chika berujar, "Ihh Dimas kamu yah ugghh....”

Lalu kami berdua menuju ke tempat acara yang diadakan, sambil menuju ke tempat acara kami berbincang-bincang bercerita-cerita tentang dirinya dan diriku sambil tertawa geli. Oohh aku baru tau kalo wanita seusia Chika  masih suka minum susu, pantas dilihat postur tubuhnya yang menurutku agak sedikit gemuk namun menggemaskan.

Akhirnya kita sampai di tempat acara dan berjumpa dengan beberapa teman-teman kami, termasuk salah satu temanku si Zoel. Dia menghampiriku “Woyy Mas…, cie cie kayaknya semenjak kemarin malam, makin deket aja nih... ada apa nih ?”

“Yah Zoel kita ini cuma baru deket aja kok...”

Zoel manjawab “Yahh gak papa sih mau baru atau emang udah jadian… cie….cie…”

Aku hanya bisa tersenyum dengan menggenggam jemari tangan si Chika, sambil menghela nafas..

”Huff ya sudah… itu sih terserah elo kok, ditunggu yah kabar baiknya dari gw nanti yah, oh iya gw tinggal dulu yah Zoel…”

Aku langsung mengajak Chika untuk membeli minuman, karena cuacanya agak sedikit panas lalu aku menyeka keringat di kening si Chika dengan saputanganku. Chika menunduk sambil tersenyum malu dan berkata…"Dimas makasih yah... “ Kemudian perlahan-lahan ku dekatkan wajahku ke wajah mungilnya lalu…
(Bersambung…)

Senin, 22 Maret 2010

Sembilan Tahun Mengenalmu....


Bagian 2.

Udara dingin perlahan-lahan mulai memasuki tubuhku… di malam ini, sambil menggigil lalu kulihat Chika berdiri sambil mengusap-usap pundaknya…, lalu kusapa dia kembali..
“Eh kenapa lo Ka..?"

Chika menjawab," Ohh.. gak papa cuma kedinginan aja…."

Hmm… belagu sich udah badannya kecil pake ikut-ikut nonton konser segala.

"Lho bukannya lo tadi pake sweater...?”

Chika menyahut,”Eee.. iya sich tapi di pinjem tadi sama temen aku…”

Lalu aku menawarkan untuk memakai jaketku yang agak besar dan tebal,"Nih lo pake aja…dari pada lo nanti sakit ntar bikin repot lagi…”
Dia pun menjawab, "Ehh…, makasih loh Mas."

"Iya sama-sama…"

Aku menatap mata gadis itu sepertinya terdapat kedamaian di dalamnya dan seperti ada sesuatu yang dipikirkannya. Tapi aku enggan untuk menanyakannya karena kami saja baru kenal masa aku langsung bertanya-tanya yang bersifat pribadi. Lalu aku pergi sebentar ingin membeli beberapa cemilan kecil dan kutanya kepadanya," ..Chika lo mau gw beliin makanan gak..!?"

"Umm… boleh deh ehh makasih yah… lo baik banget (sambil tersenyum)."

Wahh… dengan berlagak cool aku bilang kepadanya “Its okay no problem…”
Pada saat aku balik ke tempat untuk memberikan makanan kecil gadis itu sedang berbicara dengan temanku si Zoel, aku menghampirinya, " Nih Ka.. gw beliin makanan (sambil tersenyum kepadanya) lo mau juga Zoel…?"

Zoel menjawab," Wahh… boleh nihh umm ada apa nih cie…cie… lo berdua jadi akrab gitu…?"

“Eeh… gak ada apa-apa kok gw kan cuma bersikap baik aja kasihan gw ngeliatnya kedinginan gitu…”

"Iyee… gak papa kali Mas… kalo ada apa-apa juga, hehehehe… (sambil tertawa)  ehh gw tinggal dulu yah…”
Lalu Zoel pun meninggalkan kami berdua dan kulihat Chika tersenyum-senyum malu menatapku sambil

berkata “…makasih yah Mas kamu baik banget walaupun baru kenal…"

Aku menjawab," Ya elahh… cuma segitu doang kali..!! biasa aje…"

Lalu tiba-tiba tangannya memegang tanganku… dan seperti ada yang bergetar di dalam dadaku, jantung ini
tak mau berhenti berdetak semakin cepat dan semakin cepat. “Ada apa ini…?” ujarku dalam hati.
Lalu aku tersadar setelah Chika teriak…“Dimasss…!!! Heii!! Kenapa bengong..?"

"Hah..!! ..umm…umm… gak kok gw cuma merasa agak aneh sedikit…. Ka… gw tinggal dulu yah… sebentarr yah… (sambil menarik nafas)"

Oghh… kenapa yah gw ini kok bisa kayak gini…

Kemudian dari belakang si Chika menepuk punggungku, “Dimas… kamu gak apa-apa kan?"
Aku pun menjawab," Ooh… gak papa kok cuma tiba-tiba agak gak enak aja badannya…”
Lalu Chika menawarkan minuman, "Nih kamu minum dulu biar agak enakan yah (sambil tersenyum)…”
"Makasih Ka… umm kamu baik banget yah..” (sambil tersenyum dan memandang matanya)
Kemudian Chika memegang tanganku sambil mengajak ke arah panggung dan beberapa lagu dimainkan oleh beberapa teman-temanku, hatiku sudah mulai agak tenang namun masih agak sedikit gugup apa ini yang dinamakan getaran cinta…? Wahh…aneh sekali belum pernah aku merasakan seperti ini.
Waktu menunjukkan jam 02.30 pagi sudah waktunya aku harus pulang dan aku memegang tangan Chika dan berkata “Gw balik dulu yah Ka… udah mau pagi lo juga mesti pulang yah…"
Chika menjawab…”Iya nanti aku pulang  dianterin Zoel kok…"

"Ohh ya sudah… hati-hati yah Ka… nanti aku telpon yah besok kalo boleh yah…"

"Ohh… boleh kok, oh iya nih Mas, jaket kamu nanti lupa (sambil melepaskan jaket itu)"

"Gak usah udah kamu pake aja Ka… besok aku mau ngajak kamu jalan-jalan boleh kan…?"
"Umm… boleh kok (sambil tersenyum manis)"

Aku pun berjalan dan terus berjalan sampai hilang di hadapannya tapi mengapa senyum manis itu masih membayangi pikiranku. …Hmm sepertinya dia manis juga yah...wah aku mesti siap-siap besok nih mau mengajak dia keluar tapi kira-kira kemana yah…?

Lalu tak lama kemudian teman-temanku menyusul…” Woyy Dimas..!"
Lalu aku menengok ke belakang sambil melambaikan tangan dan berjalan bersama-sama teman-temanku.
Sampainya di rumah aku membuka pintu pagar perlahan, aku tak mau membangunkan ibu yang sedang tidur.  Kulihat ibu tidur di depan TV yang masih menyala. Kumatikan segera TV itu,  lalu kutarik agak lebih ke atas selimut agar ibu tidak kedinginan dan kukecup keningnya. Aku pun memasuki kamar tidur sambil melamunkan wajahnya si Chika…

(Bersambung…)

Sembilan Tahun Mengenalmu...

 Bagian.1

Aku terbangun dari tidur…kulihat jam dinding di pojok kamar ini (20/11/2000).
“…wahh udah jam 20.00 WIB waduh..! Telat dech kalo begini… nonton acara konser musik di komplek sebelah...” Lalu bergegas dengan cepat aku pun langsung menuju kamar mandi dan sambil bernyanyi-nyanyi ria. “I’m a lonely boy… yeahh I’m a lonely boy…”
.
Usai mandi aku langsung berpakaian dengan style seorang punkrock “Hmm… sudah wangi dan segar…”. Menuju pintu keluar kulihat Ibu sedang duduk di teras. “ Bu… Dimas berangkat dulu yah mau nonton konser musik di kompleks sebelah. " Ibu pun menjawab,"Hati-hati yah Mas jangan macem-macem Ibu gak mau kamu pakai-pakai obat-obatan. " “Wesss tenang Bu… Dimas kan sayang sama ibu gak mungkin Dimas kecewain ibu… Dimas cuma main musik dan nongkrong tapi ndak pakai mabuk-mabukan kok. Ya udah yah bu Dimas berangkat dulu Assalamualikum…"

Lalu aku pergi meninggalkan rumah dan wajah Ibu menghilang dari hadapanku. Terlintas di pikiranku, Ibu kok sabar banget yah…hmm… aku harus berusaha bisa membahagiakan dia suatu saat nanti. Dimas yakin, Dimas bakalan menjadi orang sukses seperti yang ibu impikan bisa punya rumah, mobil dan lain-lain, ucapku dalam hati.

Beberapa teman-temanku menunggu di ujung gang “Woyy.. Mas lama banget sich… gw dah nunggu dari jam 07 malem nih.”

"Hahhh… ngapain lo kepagian tau kan acaranya dimulai jam 09 malem gimana sih…?"

"Ya sudah yuk jalan sambil menyulut sebatang rokok…"

Aku bertanya kepada kepada Bembenk salah satu teman band aku, ” Benk, si Joe mana…?"

Bembenk menjawab, .."Si Joe nanti menyusul… katanya dia lagi ada urusan sama pacarnya…"

Dalam hatiku wahh… payah pacaran melulu… apa sich pacaran itu bikin kita pusing aja berantemlah, ributin hal-hal yang gak penting…, sayang-sayangan alahh… banci.

Akhirnya kami pun sampai di lapangan tempat konser musik di gelar dan bertemu dengan beberapa teman-temanku. “Woy… Dimas Whats up… ehh Zoel wahh lo ‘main’ nanti…?" Zoel menjawab…”Iya nanti gw ‘main’ yah… paling bawain 2 atau 3 lagu Mas…Mana band lo kok gak main…?

"Besok main kok di GOR Bekasi datang yah…"

"Okey Mas” kata si Zoel.


Lalu sambil mendengarkan beberapa dentingan lagu aku melihat di pojokkan panggung seorang wanita muda dengan menggunakan sweater. Siapa yah…? Kok baru liat…, dan tak sadar dia memperhatikan aku juga…. Ups… kagetnya aku, wahh jadi malu nih… dia melihatku sambil tersenyum… Aku pun melambaikan tanganku… sambil berteriak…“Haii…!” Lalu dia membalas dengan lambaian tangannya sambil tersenyum. Ingin sekali mendekatinya namun aku malu sekali. “Wah kok punk rock pengecut banget sih…” dalam hatiku berkata.

Akhirnya dengan rasa penasaran aku menghampiri wanita itu dan langsung menyapanya “Hai…!" (sambil tersenyum malu-malu) Ia menjawab sambil tersenyum dan agak-agak melirih karena suara musik yang begitu keras. Aku langsung bertanya kepada dirinya “Nama lo siapa…!?" Dia menjawab," Gw Chika…"

"Ohh nama lo chika, lo tinggal dimana Ka..?"

Chika menjawab,"Di komplek Mangun I. "

"Ohhh… begitu… oh iya gw baru liat elo datang ke acara musik ini ?"

Chika menjawab "Ohh… iya gw diajak sama si Zoel..."

"Ohh sama si Zoel… temen atau pacar nya Zoel nih?“

"Ohh bukan gue cuma temen deket aja kok… "

Sambil menganggukkan kepala, aku berucap," Hmmm… ya udah gw tinggal dulu yah Ka…"

"Ohh iya mas…," kata si Chika.

(bersambung)

Earth Hourmu, Matikan Lampumu


Earth Hour…, apakah itu? Kira-kira kalo di artikan ke  bahasa Indonesia yang berarti  Earth = Bumi dan Hour = Jam berarti Jam bumi toh…? Betul gak sih…? namun Earth Hour yang di maksud bukan Jam Bumi namun Earth Hour tersebut (singkat saja EH) adalah aksi seluruh dunia untuk mematikan lampu selama 1 jam untuk upaya penyelamatan bumi tercinta ini.
Emang untuk menyelamatkan bumi tuh harus matiin lampu yah…? Apakah ada alasan di balik semua ini…? Yuk kita selidiki, akhirnya selama berjam-jam bertanya kepada pakde Gugle akhirnya aku dapat mengapa toh mesti,kudu dan “setengah” wajib mematikan lampu untuk EH ini? nah alasanya sih sudah pasti tepat untuk hemat energy karena dengan mematikan lampu selama 1 jam kita dapat mengurangi efek rumah kaca dari gas karbon yang di hasilkan dari pembangkit tenaga listrik. Karena sebagian besar listrik kita di hasilkan oleh pembakaran minyak dan batubara yang mengakibatkan gas Karbon terlepas ke udara dan menyebabkan efek rumah kaca dan pemanasan global…, “pinter kan rizkymu…” J
Nah temen-temen yang sudah sadar akan pemanasan global (global warming) mari yuk kita sama-sama mematikan lampu untuk selamatkan bumi ini, semoga aja aksi ini aman dan tentram, toh masih banyak masyarakat Indonesia khususnya di komplek aku…, sewaktu aku menempelkan poster  Earth Hour di papan pengumuman tepatnya di pos RW ada Bapak-bapak nyeletuk..,
 ”loh… de Rizky kalo di matiin semua selama 1 jam apa ndak takut kemalingan apa kebakaran…?” sambil garuk garuk kepala aku jawab sambil senyum-senyum…,
“gini loh pak…, kalo emang takut kebakaran ataupun kemalingan Bapak-Bapak ndak usah matikan lampu tapi cukup matikan penggunaan barang-barang elektronik yang menggunakan daya watt besar saja contohnya magic Jar,setrikaan,kulkas dan lain-lain…, cukup 1 lampu saja yang hidup dengan watt kecil. Bagi Bapak-bapak yang mematikan lampu di sarankan jangan menggunakan lilin didalam rumah lebih baik menggunakan lampu senter saja.
“ohh… gitu yah de Rizky ya sudah kita sudah paham sedikit kok.. de Rizky..”
“ohh iya pak…, dalam hati “paham kok sedikit…, mestinya banyak biar makin mengerti…” tapi tak apalah jika mereka tak mau mematikan lampu memang daerah tempatku agak rawan untuk masalah kebakaran.

http://earthhour.wwf.or.id/ 

Selasa, 09 Maret 2010

Matikan Lampumu

Sejenak aku membayangkan bagaimana yah jika listrik yang terus menyala, keran air yang dibiarkan mengalir, dispenser yang dibiarkan menyala…, namun tidak di manfaatkan…? Sama saja dengan pemborosan dan kurangnya penghematan terhadap sumber daya energi khususnya listrik. Jika seluruh dunia melakukan hal yang sama (pemborosan listrik) secara bersamaan dan berulang-ulang apa yang akan terjadi di planet kita tercinta ini? Bisa menyebabkan kenaikan temperatur yang sungguh dramatis sehingga hal ini menyebabkan naiknya air ke permukaan laut, musim kemarau panjang serta badai, dan perubahan-perubahan yang sangat besar terhadap lingkungan hidup yang telah menjadi sumber kehidupan kita.

Kita harus mencari solusi dan melakukan perubahan secara serempak karena jika terus-terusan begini bencana yang akan menimpa akan semakin besar jika kita tidak melakukan sedikit aksi kecil yang sangat besar dampaknya bagi rakyat banyak yaitu sebuah kampanya yang akan diadakan oleh WWF ( World Wildlife Fund) salah satu organisasi konservasi terbesar di dunia. Aksi tersebut di namakan Earth Hour yang mana mengajak serempak masyarakat dari berbagai kalangan untuk mematikan di seluruh dunia untuk mematikan lampu pada tanggal 27 Maret 2010 pada pukul 20.30 WIB – 21.30 WIB.


EARTH HOUR sebelumnya sudah diadakan di beberapa negara, dimulai dari tahun 2007 namun masih tidak begitu banyak masyarakat berpartisipasi. Di tahun 2008 partisipasi untuk melakukan aksi mematikan lampu selama 60 menit itu cukup meningkat dibandingkan di tahun 2007. Dan menuju di th 2009 EARTH HOUR menjadi gerakan terbesar dari tahun-tahun sebelumnya. Dan yang diharapkan di tahun 2010 ini adalah mengingatkan semua orang untuk bergaya hidup hemat energi tidak saja dikampanye EARTH HOUR namun bisa dilakukan setiap hari untuk secara efektif.

Bagaimana jika teman-teman mengajak rekan dan kerabatnya masing-masing untuk berpartisipasi dalam meramaikan kampanye tersebut untuk mematikan lampu selama kurang lebih 60 menit (1 jam) di tanggal 27 Maret 2010 pada jam 20.30 WIB – 21.30 WIB dan jika ada yang mau kalian bisa mengekspresikan kegiatan-kegiatan dalam bentuk apa saja di kala aktivitas EARTH HOUR telah berlangsung, bisa dalam bentuk video ataupun foto kelihatannya seru tuh…?

Ayo jangan sampai terlewati momen yang sangat jarang ini…” Padamkan lampumu untuk memulai perubahan yang lebih baik."



sumber : http://www.earthhour.wwf.or.id/

Senin, 08 Maret 2010

Ngopi-Ngopi Di Omar's Coffee

Kali ini saya ingin mengajak para pembaca khususnya Coffee Lover’s berkunjung ke salah satu tempat di Selatan Jakarta yang bernama Omar’s Coffee, dilihat dari namanya saya berpikir pasti yang punya orang Arab atau keturunan Arab hehehe…

Bermula pada saya chatting dengan seorang rekan kerja saya, dia bilang…“ada coffeeshop baru tuh di Jakarta selatan 'ki.., tempatnya oke dan banyak variant jenis kopi. Dia memberikan nomer handphone yang “empunya” coffeshop tersebut. Teddy namanya seorang executive muda yang bekerja di salah satu perusahaan, beliau memulai bisnis food and beverage khususnya di bidang kopi berawal di tahun 2006 sebagai supplier kopi di beberapa coffee shop di Jakarta dengan di bantu seorang rekannya yaitu Omar W Kusuma yang akrab di panggil Omar. Mereka berdua juga sempat di undang oleh KBRI di Jerman untuk meng hadiri “Indonesian Coffee Day’s” pada tanggal 25 Oktober 2009, Omar adalah seorang Barista trainee dan juga sebagai pemilik coffee shop. Coffee shop ini bernama Omar’s Coffee.

Omar’s Coffee mulai di buka pada awal tanggal 12 Desember 2009 terlihat dari tempatnya masih baru dan fresh, lokasinya berada di daerah bilangan Jakarta selatan di Jl.Radio Dalam Raya No.2D, cukup strategis dan memang agak menyempil, namun setelah masuk kedalam cukup oke untuk sekedar bersantai sejenak sambil menikmati secangkir Black Coffee sampai menunggu redanya arus lalu lintas Jakarta yang cukup padat.

Saya pun mengobrol-ngobrol dengan kedua pemiliknya mas Teddy dan Omar. Tempat ini juga cocok untuk kongkow-kongkow komunitas dan para mahasiswa karena harganya cukup terjangkau Tempatnya pun difasilitasi Wifi hot spot area, full AC dan juga lantunan-lantunan musik. Kapasitas tempatnya hanya cukup untuk 20 orang saja. Mas Teddy sendiri bilang, akan berencana di tahun depan untuk melakukan pemugaran di tempat ini agar lebih luas lagi.

Di tempat ini para “coffee Lovers” dapat menikmati bermacam-macam varian kopi mulai dari jenis arabica,robusta, coffee ala Americano, itali, toraja dll. Omar si pemilik coffee shop ini pandai sekali meracik berbagai jenis kopi, dan juga dia tidak pelit-pelit untuk menurunkan ilmunya kepada barista-barista nya. ”Ilmu itu mesti di bagi-bagi jangan pelit sama ilmu…,” katanya.

Di Omar’s Coffee ini kita dapat mengenal jenis-jenis biji kopi, mas Omar’s dengan senyumnya yang ramah, mencoba menjelaskan perbedaan jenis-jenis kopi yang ada di Omar’s Coffee ini. Kita dapat mengenal “fresh roasted Coffee” (biji kopi pilihan yang telah di sortir dan di panggang) dan kita juga bisa mengenal macam-macam mesin pembuat kopi yang ada di Omar’s Coffee.

Disini tidak hanya menu-menu hot coffee saja yang di jual namun blended coffee pun juga tersedia. Bagi para penggemar kopi blended, saya rekomendasikan mencicipi nikmatnya Tiramisu cookies blended, Carapresso blended atau Greentea blended, rasa khas green teanya terasa sekali loh. Di dunia penikmat kopi ini banyak Istilah-istilah yang tidak kita mengerti dan tidak kita pahami. Istilah semacam grinding,dozing,tamping,forthing milk,roasting coffee,brewing dll.., jika di jelaskan satu-persatu panjang banget deh…

Jika memang mau mencoba datang aja langsung ke Omar’s Coffee, namun sayangnya jika mau ngopi dan bertanya-tanya tentang kopi lebih luas dengan si pemilik waktunya terbatas sekali, kita dapat berjumpa dan ngobrol-ngobrol dengan mereka berdua diatas jam 19.00 WIB pada hari kerja, dan di hari Sabtu dan Minggu. Karena meraka berdua saat ini masih bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta.

Itulah cerita saya di kunjungan Omar’s Coffee, buat para Coffee Lovers jika mau kongkow-kongkow yuk mampir kesana, di jamin di buat ketagihan oleh resep-resep mujarabnya mas Omar’s