Pages

Selasa, 08 September 2009

Persahabatan Yang Indahmu


Peter dan Tina sedang duduk bersama ditaman
kampus tanpa melakukan apapun, hanya memandang langit sementara
sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka
masing-masing.



Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga
punya pacar yang bisa berbagi waktu denganku."



Peter: "Kayaknya cuma tinggal kita berdua
deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan
sekarang." (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)


Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita
adakan permainan yuk?"


Peter: "Eh? permainan apaan?"


Tina: "Eng... gampang sih permainannya. Kamu
jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana
menurutmu?"



Peter: "Baiklah... lagian aku juga gada
rencana apa-apa untuk beberapa bulan ke depan."


Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat
ya... semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau
jalan-jalan kemana nih?"


Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo
gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu bagus"


Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang.
tar pulang nonton kita ke karaoke ya...
ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."


Peter : "Boleh juga..."
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan
Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)



Hari ke 2:
Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk
ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan
musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis. Sebelum
pulang Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.



Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk
mencari kado untuk seorang sahabat Peter.
Setelah lelah berkeliling pusat
perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini. Setelah
itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu
gelas jus berdua dan mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.



Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Peter.
Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya.
Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.



Hari ke 25:
Peter mengajak Tina makan malam di AncolBay
Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan
bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati
suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai.
Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh. Dia
mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.



Hari ke 41:
Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue
ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih
sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi
yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu
harapan saat meniup lilin ulang tahunnya.


Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik
halilintar,
makan es krim bersama,dan mengunjungi stand permainan. Peter
menghadiahkan
sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen
untuk Peter.


Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran
lampion dari negeri China. Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu
tenda peramal. Sang peramal hanya mengatakan "Hargai waktumu bersamanya
mulai sekarang", kemudian peramal itu meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke
pantai. Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang
lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil
berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut
menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan
tidak ingin berpisah lagi.


Hari ke 99:
Peter memutuskan agar mereka menjalani hari
ini dengan santai dan sederhana. Mereka berkeliling kota dan akhirnya
duduk di sebuah taman kota.



15:20 pm
Tina: "Aku haus.. Istirahat dulu yuk
sebentar."
Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu.. Aku mau teh botol
saja. Kamu mau minum apa?"
Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek
sudah menyetir keliling kota hari ini. Sebentar ya"
Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali
karena dimana-mana Jakarta selalu macet.



15:30 pm
Peter sudah menunggu selama 10 menit and
Tina belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari
menghampirinya dengan wajah panik
Peter : "Ada apa pak?
Orang asing: "Ada seorang perempuanditabrak
mobil. Kayaknya perempuan itu adalah temanmu"
Peter segera berlari bersama dengan orang
asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari
siang,tergeletak tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol
minumannya. Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit
terdekat. Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.



23:53 pm
Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba
melakukan yang terbaik. Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan
segera menjemput. Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya."

Dokter memberikan surat yang terkena
percikan darah kepada Peter dan dia segera masuk ke dalam kamar rawat
untuk melihat Tina. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai.

Peter duduk disamping pembaringan tina dan
menggenggam tangan Tina dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter
merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya.

Butiran air mata mengalir dari kedua belah
matanya. Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina
untuknya.



Dear Peter...
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui
bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi
semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari
bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak
pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.

Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya
berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti
yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai,

Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam
hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa
berada disisiku seumur hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.



23:58
Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa
yang kuucapkan dalam hati saat meniup lilin ulang tahunku?
Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita
bersama-sama selamanya. Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang
kita
lalui baru berjumlah 99 hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati
puluhan ribu hari bersama-sama! Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan
tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian!
Tina, Aku sayang kamu...!"



Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung
Tina berhenti berdetak. Hari itu adalah hari ke 100...


Katakan perasaanmu pada orang yang kau
sayangi sebelum terlambat. Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan
terjadi besok....
Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu
dan tidak akan pernah kembali lagi.....

0 comments: