Pages

Rabu, 16 September 2009

"Pengamen Ibukota"

Waktu telah menunjukkan pukul 8 malam...(14/9), rasanya malas sekali pulang ke rumah seusai beraktivas di kota besar ini..(Jakarta). Mataku mulai lelah dan mengantuk...

Tiba-tiba seseorang menyapa dengan menepuk punggung belakangku,"Woii....! Kok belom pulang bos.."
Ah ternyata Reno, seorang temanku. "Sini lu kita ngopi-ngopi dulu ok..?"katanya lagi.
"Eh Reno...gue nih mau pulang.." sahutku.
"Udah nanti saja... bis terakhir jam 23.00."
"Ya sudah lah."

Lalu berjalanlah kami ke kios rokok yang juga merangkap sebagai warung kopi, kami memesan sebuah kopi. Kalau aku biasanya kopi hitam merek "kapal selam" dan dia kopi susu yang "pas susunya".

Reno adalah seorang pengamen bus kota dan telah lumayan lama berada di dalam dunia jalanan, tapi dia tidak pernah mengeluh walaupun dengan panas teriknya matahari dan dinginnya udara malam. Sambil cengar-cengir dia mengeluarkan lipatan kantong permennya yang merknya "Plong".

"Ki... gmana kerjaan lu? Enak yah..?"
Lalu aku tersenyum.. "Yah begitulah biasa aja.. kalo elu gimana?"
"... yah namanya juga hidup di jalan yah begini.. tapi tetep cool dan keren dong.. hahahaha... cengar-cengir yang gak karuan terlihat sudah. Namanya juga seniman jalanan Ki... yah begini kalo lagi hoki besar dapet emas kalo gak.. ya sudah paling buat makan sekali aja udah Alhamdulillah.. harus bersyukur ya gak..?"
"Mulai dech keluar ustdaznya..."ujarku sambil memukul bahunya.

"Hahaha... Ki.. Kita di sini mempunyai solidaritas yang tinggi sesama pengamen, rasa kekeluargaan yang tercipta di jalanan adalah pengalaman yang berharga... kita di rumah tidak merasakan hal yang seperti ini di jalanan."

Walaupun dari hasil mengamen mereka dapat mengontrak rumah, bisa membeli handpone, pulsa dan juga dapat membiayai sekolah anak-anak mereka, cukup salut juga dengan Reno dan teman-temannya. Kapan yah kita bisa kumpul-kumpul dengan pengamen jalanan jika mau dateng aja ke Komdak dekat Plaza Semanggi, di sana Reno menunggu bus yang akan di tumpanginya untuk mengais limaratusan perak. dan melantunkan suara emasnya kepada para penumpang.

0 comments: